Minggu, 17 April 2011

TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 2011

Kata Pengantar

Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib melakukan
penilaian selama dan setelah proses pembelajaran berdasarkan pada
suatu kompetensi dasar atau standar kompetensi.Ujian Nasional (UN)
diselenggarakan dengan tujuan antara lain untuk mengukur pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik secara nasional padamata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
serta untuk memetakan tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada
tingkat sekolah dan daerah.
Rapat Panitia Kerja UN DPR dengan Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemdiknas) telah menyepa-
kati dan memutuskan bahwa UN 2011 akan dilaksanakan
dengan menggunakan formula baru, yang
berbeda dengan formula penetapan kelulusan tahun-
tahun sebelumnya. Ini adalah suatu keputusan
politik yang cerdas, yang didasarkan pada pemenuhan
aspirasi masyarakat luas. Artinya, secara politis
pertanyaan ada-tidaknya UN pada 2011 sudah
terjawab, dengan dilaksanakannya UN untuk 2011.
Sebagai sebuah kebijakan publik yang menyentuh
kepentingan rakyat banyak, keputusan politik menjadi
penting. Dengan keputusan politik ini diharapkan,
persoalan ada atau tidak adanya UN tidak
lagi manjadi bahan perdebatan yang berulang setiap
tahun, yang menghabiskan energi yang tidak
perlu. Evaluasi terhadap UN tidak terletak pada
perlu atau tidaknya UN, tapi pada masalah yang
lebih substansial, yakni bagaimana meningkatkan
mutu penyelenggaraan dan memanfaatkan hasil UN
dalam rangka peningkatan dan pemerataan mutu
pendidikan di seluruh tanah air. Peningkatan dan
pemerataan mutu pendidikan merupakan tuntutan
yang mendesak, untuk mendorong mutu dan daya
saing SDM bangsa, yang sangat diperlukan di era
globalisasi saat ini, dalam arena kompetisi yang
semakin ketat.
Buku Tanya-Jawab ini disiapkan untuk memberikan
gambaran secara jelas, tepat utuh, dan komprehensif
kepada masyarakat luas, terutama semua
pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan
tentang maksud, tujuan, dan penyenggaraan UN.
Melalui buku ini diharapkan masyarakat dapat
memperoleh pemahaman secara lebih rinci tentang
pelaksanaan UN tahun 2011 dan ikut memberi kontribusi
bagi kelancaran pelaksanaan UN.
Buku ini disusun atas keraja sama antara Kemdiknas
dan Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) selaku penyelenggara UN.
Masukan dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan
buku ini di masa depan sangat diharapkan.
Semoga kehadiran buku ini bermanfaat bagi semua
pihak yang tengah berjuang untuk memajukan pendidikan
nasional.
Jakarta, medio Januari 2011
Tim Penyusun

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN
UJIAN NASIONAL

1. Apa dasar hukum pelaksanaan UN?

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
    Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2):
    “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan,
    dan program pendidikan dilakukan oleh
    lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh,
    transparan, dan sistemik untuk menilai
    pencapaian standar nasional pendidikan”.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
    Standar Nasional Pendidikan.
    Pasal 63 ayat (1): Penilaian pendidikan pada
    jenjang pendidikan dasar dan menengah
    terdiri atas:
    a. penilaian hasil
        belajar oleh pendidik;
    b. penilaian hasil
        belajar oleh satuan
        pendidikan;
        dan
    c. penilaian hasil
        belajar oleh Pemerintah.

       Pasal 66 ayat (1):
       Penilaian hasil belajar
       sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan
      untuk menilai pencapaian kompetensi
      lulusan secara nasional pada mata pelajaran
      tertentu dalam kelompok mata pelajaran
      ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan
      dalam bentuk Ujian Nasional.

      Pasal 66 ayat (2): Ujian Nasional dilakukan
      secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel.

      Pasal 66 ayat (3): Ujian Nasional diadakan
      sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-
      banyaknya dua kali dalam satu tahun
      pelajaran.

      Pasal 68: Hasil Ujian Nasional digunakan
      sebagai salah satu pertimbangan untuk:
      a. pemetaan mutu program dan/atau satuan
          pendidikan;
      b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan
          berikutnya;
      c. penentuan kelulusan peserta didik dari
          program dan/atau satuan pendidikan;
      d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada
          satuan pendidikan dalam upaya
          untuk meningkatkan mutu pendidikan.

          Pasal 69 ayat (1): Setiap peserta didik jalur
          formal pendidikan dasar dan menengah dan
          pendidikan jalur nonformal kesetaraan berhak
          mengikuti ujian nasional dan berhak
          mengulanginya sepanjang belum dinyatakan
          lulus dari satuan pendidikan.

          Pasal 69 ayat (2): Setiap peserta didik sebagaimana
          dimaksud pada ayat (1) wajib
          mengikuti satu kali Ujian Nasional tanpa
          dipungut biaya.

          Pasal 69 ayat (3): Peserta didik pendidikan
          informal dapat mengikuti Ujian Nasional setelah
          memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
          Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
    45 tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan
    Nomor 46 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
    Ujian Sekolah Nasional Tahun Pelajaran 2010/
    2011.

2. Apa tujuan penyelenggaraan UN?

    UN bertujuan menilai pencapaian kompetensi
     lulusan secara nasional pada mata pelajaran
     tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
     pengetahuan dan teknologi.

3. Apakah hasil UN dijadikan satu-satunya faktor
    penentu kelulusan?

    Hasil UN tidak dijadikan satu-satunya faktor penentu
    kelulusan. Pasal 72 ayat (1) Peraturan
    Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
    Nasional Pendidikan menyatakan bahwa peserta
    didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
    pada pendidikan dasar dan menengah
    setelah:
    (a) menyelesaikan seluruh program
         pembelajaran;
    (b) memperoleh nilai minimal
         baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
         pelajaran yang terdiri atas:
         (1) kelompok mata
               pelajaran agama dan akhlak mulia;
         (2) kelompok
               mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
         (3) kelompok mata pelajaran estetika,
              dan
         (4) kelompok mata pelajaran jasmani,
               olah raga, dan kesehatan;
    (c) lulus ujian sekolah
         untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
         dan teknologi; dan
    (d) lulus ujian nasional.

Dengan telah ditetapkannya formula baru pada
tahun 2011 nyata sekali bahwa hasil UN bukan
satu-satunya faktor penentu kelulusan peserta
didik dari sekolah/madrasah.

4. Mengapa perlu ditetapkan formula baru dalam
    penentuan kelulusan UN?

    Penetapan dan pemberlakuan formula baru dimaksudkan
    untuk memenuhi harapan dan aspirasi
    yang berkembang dalam masyarakat: supaya
    UN tidak memveto kelulusan siswa, ikut
    mempertimbangkan komponen proses dan hasil
    penilaian guru, dan mengembangkan suasana
    yang lebih kondusif bagi peserta didik dalam
    menghadapi ujian. Kondisi itu diharapkan dapat
    mendorong bagi terwujudnya hasil ujian nasional
    yang kredibel dan objektif, yang sangat
    diperlukan dalam rangka pemetaan mutu, perumusan
    kebijakan, fasilitasi dan pemberian
    bantuan kepada sekolah dan daerah, dalam
    rangka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.

5. Bagaimanakah bentuk formula baru UN 2011?

    Formula baru UN 2011 memberi pembobotan
    40% untuk nilai sekolah dan 60% untuk nilai UN.
    Nilai sekolah diperoleh dari gabungan antara
    nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor:
    semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk SMP/MTs dan
    SMPLB; serta semester 3, 4, dan 5 SMA/MA dan
    SMK. Pembobotannya: 60% untuk nilai ujian sekolah
    dan 40% untuk nilai rata-rata rapor. Nilai
    gabungan ini selanjutnya disebut nilai sekolah/
    madrasah (NS/M), yang ikut diperhitungkan
    dalam penentuan kelulusan UN.

6. Bagaimana kelulusan peserta didik dalam UN?

    Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan
    berdasarkan nilai akhir (NA), yang diperoleh dari
    nilai gabungan antara nilai sekolah/madrasah
    (NS/M) pada mata pelajaran yang diujiannasionalkan
    dan nilai UN (murni). Pembobotannya
    40% untuk NS/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan
    dan 60% untuk nilai UN.
    Peserta didik dinyatakan lulus UN bila: NA pada
    setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat
    koma nol), dan nilai rata-rata dari semua NA
    mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima).

7. Apa kegunaan hasil UN?

    Hasil UN digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam:
    (a) pemetaan mutu program dan/atau
         satuan pendidikan;
    (b) dasar seleksi masuk
          jenjang pendidikan berikutnya;
     (c) penentu kelulusan
          peserta didik dari satuan pendidikan; dan
    (d) dasar pembinaan dan pemberian bantuan
          kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan
          dan memeratakan mutu pendidikan.

8. Siapa yang berhak mengikuti UN?

    (1) Setiap peserta didik berhak mengikuti UN
          SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, atau SMK.
    (2) Peserta didik yang berhak mengikuti ujian
          nasional SMPLB dan SMALB adalah peserta
          didik yang mempunyai kelainan tunanetra,
           tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras.
    (3) Untuk mengikuti UN, peserta didik harus memenuhi
          persyaratan:
          a. telah berada pada tahun terakhir di SMP,
              MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, atau SMK.
          b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil
              belajar pada SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA,
              SMALB, atau SMK mulai semester I tahun
              pertama hingga semester I tahun terakhir;
              dan
          c. memiliki ijazah atau surat keterangan lain
              yang setara, atau berpenghargaan sama
              dengan ijazah dari satuan pendidikan
              yang setingkat lebih rendah, atau memiliki
              bukti kenaikan kelas dari kelas III ke
              kelas IV untuk siswa
              Ku l l i y a t u l - M u ’ -
              alimin Al-Islamiyah
              (KMI)/Tarbiyatul-
              Mu’alimin Al-Islamiyah
              (TMI) yang
              pindah ke SMA/MA
              atau SMK.

9. Siapa yang terlibat dalam
    penyelenggaraan UN?

    Dalam bentuk diagram dapat
    digambarkan penyelenggara
    UN dari tingkat
    pusat sampai dengan satuan
    pendidikan, unsurunsurnya
    sebagai berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar