Senin, 25 Juni 2012

Foke: Wajib Belajar 12 Tahun Mulai Tahun Ini

Pemprov DKI menyatakan akan melaksanakan wajib belajar 12 tahun mulai tahun ini atau tahun ajaran 2012/2013. Bila benar dilaksanakan, maka program wajib belajar 12 tahun oleh Pemprov DKI lebih cepat dari yang sebelumnya direncanakan dilaksanakan tahun depan.

Gubernur DKI Fauzi 'Foke' Bowo mengatakan di Jakarta tak boleh ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah karena terkendala kemampuan ekonomi keluarganya.
Menurutnya untuk memberikan jaminan anak usia sekolah menengah (16-18 tahun) warga Jakarta untuk dapat bersekolah tanpa hambatan keterbatasan biaya sekolah, pihaknya merancang rencana wajib belajar 12 tahun.

"Pemprov DKI Jakarta akan menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan SMA/SMK/MA dan sederajat," jelasnya.

Pria berkumis ini menuturkan pada tahun 2011 selain bantuan operasional sekolah yang berasal dari APBN, telah dilaksanakan pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Buku (BOB) yang berasal dari APBD sebesar Rp 1.035.515.492.000 untuk 1.380.664 siswa tingkat TK/SD/SMP/SMA/SMK.

Ditambahkannya, pihaknya juga telah menyediakan beasiswa rawan putus sekolah untuk siswa SMA/SMK kurang mampu demi menutupi pengeluaran yang mendukung kelangsungan proses belajar seperti seragam, transport, dan buku untuk 4.033 siswa SMAN/MAN dan 6.885 siswa SMKN.

KEPEDULIAN PERUSAHAAN: Semen Gresik salurkan beasiswa Rp1,7 miliar kepada 1.908 siswa SD

PT Semen Gresik (Persero) Tbk menyalurkan beasiswa kepada 1.908 siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kab. Tuban dan Kab. Gresik, Jawa Timur, dengan total dana Rp1,7 miliar.

Penyaluran beasiswa bertajuk “Semen Gresik Peduli Pendidikan” tersebut ditujukan terhadap 1.218 siswa di 5 kecamatan di Kab. Tuban dan 636 siswa di 3 kecamatan di Kab. Gresik. Program peduli pendidikan itu merupakan wujud tanggung jawab sosial BUMN yang berkantor di Gresik dan mengoperasikan 4 unit pabrik semen di Kab.Tuban tersebut.

“Kami berharap melalui kegiatan seperti itu (Semen Gresik Peduli Pendidikan) jalinan hubungan dan kerja sama yang sudah terbina menjadi semakin harmonis,” ujar Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk, seusai penyerahan beasiswa terhadap 1.218 siswa yang dilakukan di Tuban, Jatim, hari ini.

Dia menyatakan kesiapannya untuk meneruskan penyaluran beasiswa di tahun-tahun mendatang yang disisihkan dari sebagian laba Semen Gresik. Kegiatan serupa telah dilakukan setiap tahun sebagai bentuk kontribusi positif terhadap masyarakat di sekitar pabrik dan kantor direksi.

Rincian beasiswa yang ditujukan terhadap murid SD/madrasah ibtidaiyah di Kab. Gresik masing-masing diberikan Rp450.000 per murid, SMP/madrasah tsanawiyah Rp500.000/murid, SMA/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan Rp550.000/murid. Sedangkan siswa SD/MI di Kab. Tuban masing-masing Rp300.000/siswa, SMP/MTs Rp450.000/murid dan SMA/MA/SMK Rp500.000.

Total dana yang dikucurkan melalui Semen Gresik Peduli Pendidikan tahun ini disebutkan mencapai Rp1,7 miliar. Selain itu, SG juga memberikan beasiswa melalui lembaga amil zakat infaq & shidaqoh (LAZIZ) dan persatuan istri pegawai Semen Gresik (PIPSG).

Jelang Seabad, Muhammadiyah Aktifkan Kembali Cabang dan Ranting


Muhammadiyah kembali mengaktifkan cabang dan ranting gerakan dakwahnya di tiap kecamatan dan kelurahan. Hal itu dilakukan menuju Milad Seabad Muhammadiyah pada 18 November 2012.

"Organisasi dakwah Muhammadiyah sudah hampir seabad umurnya, seharusnya tidak kalah dengan organisasi yang baru lahir," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka (Uhamka) Suyatno dalam seminar "Potret Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-DKI Jakarta" di Jakarta, Sabtu (16/6).

Survei yang sudah dilakukan Uhamka di Jakarta mulai Desember 2011 hingga Mei 2012 menunjukkan, secara kuantitatif jumlah cabang Muhammadiyah DKI melebihi dari jumlah kecamatan yang ada di Jakarta. Total kecamatan mencapai 44, sedangkan jumlah cabang Muhammadiyah mencapai 53 cabang.

Namun, dari sisi tingkat keaktifan diakuinya banyak dari ranting yang kurang bahkan tidak aktif. Misalnya, di Jakarta Timur, 66 persen ranting kurang aktif, 17 persen tidak aktif dan hanya 17 persen yang aktif.

"Ranting-ranting ini harus kembali diaktifkan, misalnya, dengan menyelenggarakan pengajian. Sementara itu, cabang yang tidak ada rantingnya agar dikembangkan rantingnya," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga hadir pada acara tersebut.

Secara struktural, ujarnya, cabang dan ranting memang menempati posisi paling bawah. Namun, justru cabang dan ranting inilah akar rumput dan ujung tombak dakwah jika dilihat keberfungsiannya dalam persyarikatan.

Karena itu, Haedar menyebut, pemetaan cabang dan ranting adalah upaya awal untuk menata kembali langkah perjuangan organisasi dan awal merumuskan strategi dakwah yang tepat sasaran dengan berbasis data.

Dalam rangka merayakan Milad Seabad Muhammadiyah pada November nanti, Suyanto menyebut, PP Muhammadiyah sudah membooking Gelora Bung Karno yang berkapasitas 100 ribu orang dan optimistis bisa berjalan sukses.

Sejak berdiri pada bulan 18 November 1912, amal usaha Muhammadiyah memang terus berkembang. Hingga 2010, di Indonesia telah terbangun 2.289 TK, 2.604 SD/madrasah ibtidaiah dan diniah, 1.722 SMP/MTs, 965 SMA/SMK/MA, 67 pesantren, 162 perguruan tinggi, 457 rumah sakit, 318 panti asuhan, 54 panti jompo, 82 rehabilitasi cacat, 71 SLB, 6.118 masjid, dan 5.080 musala.

"Setiap pendirian cabang Muhammadiyah di tingkat kecamatan memang disyaratkan harus membangun sedikitnya satu amal usaha, kebanyakan mereka membangun sekolah, padahal tak hanya itu, bisa juga berupa panti atau klinik kesehatan," katanya.

42 Siswa Peraih UN Tertinggi Terima Penghargaan

Sebanyak 42 siswa dengan nilai tertinggi pada ujian nasional (UN) tahun 2012 mendapat penghargaan dari Dinas Pendidikan (Disdik) DKI.

Mereka terdiri dari 12 siswa SD/MI, 12 siswa SMP/Mts dan 18 siswa SMA/SMK/MA. Rencananya pada 27 Juni mendatang mereka juga akan bertatap muka dengan Gubernur DKI, Fauzi Bowo, di Balai Agung.

Pemberian apresiasi ini diharapkan dapat memacu bagi pelajar lain agar meningkatkan prestasinya masing-masing.

Para pelajar yang telah meraih nilai tertinggi UN, kini boleh berbangga diri. Sebab usai meraih prestasi gemilang dengan nilai UN tertinggi, mereka juga mendapat apresiasi dan penghargaan dari Disdik DKI Jakarta.

Demikian Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto, di Jakarta, Kamis (21/6).

Pemberian ini kata dia, sebagai wujud perhatian dinas terhadap mereka yang telah meraih prestasi dan membawa harum nama sekolah maupun Pemprov DKI dalam kancah dunia pendidikan.

"Bentuk penghargaan yang diberikan adalah berupa piagam penghargaan dari Disdik DKI. Namun khusus untuk peringkat pertama, mendapatkan apresiasi tambahan berupa notebook," kata Taufik.

Foke: SMA/SMK Gratis Mulai Tahun Ajaran Baru 2012/2013

[JAKARTA] Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun yang semula diperkirakan dimulai tahun depan, akhirnya dipercepat menjadi tahun ini atau di tahun ajaran 2012/2013.  

Percepatan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun tersebut,  dari biro humas Pemprov DKI,  diputuskan melalui serangkaian perhitungan yang cermat dan untuk berbagai kepentingan di atas, saat ini dan masa mendatang,                

seperti meningkatkan kualitas SDM warga Ibukota dan menyongsong bangkitnya Generasi Emas Indonesia.   “Di Jakarta tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah karena terkendala kemampuan ekonomi keluarganya,” Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-485  Kota Jakarta, di Jakarta, pekan lalu.  

Sebelumnya, sebagai wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Ibukota, Program Wajib Belajar 9 Tahun yang dilakukan selama ini dinilai telah mencapai sasaran diharapkan.  

Sehingga, guna memberikan keterjaminan anak usia sekolah menengah (16-18 tahun) warga DKI Jakarta untuk dapat bersekolah tanpa hambatan keterbatasan biaya sekolah, Pemprov DKI Jakarta telah merancang rencana Wajib Belajar 12 Tahun.  
Dengan penetapan ini, berarti Pemprov DKI Jakarta akan menjamin seluruh warga usia sekolah, untuk mendapatkan pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) dan sederajat.   Gubernur Fauzi Bowo melanjutkan, di bidang pendidikan, pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran Pendidikan sebesar 26,41% dari total APBD dan pada tahun 2012 sebesar 28,93%.

Sejalan dengan besarnya alokasi anggaran pendidikan tersebut, pembangunan sektor pendidikan mencapai hasil menggembirakan, yaitu tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun 2012 lebih baik dibanding tahun 2011. Untuk tingkat SD angka kelulusan mencapai 100%, SMP 99,99%, SMA 99,65%, MA, 99,62% dan SMK 99,93%.  

Dalam pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) di DKI Jakarta terjadi peningkatan, yaitu APK SMA/SMK mencapai 87,13% pada tahun 2011, APK SD/MI 110,95% di tahun 2011 serta APK SMP/MTS ada pada angka 105,91%.  

Pada 2011, selain bantuan operasional sekolah yang berasal dari APBN, telah dilaksanakan pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Buku (BOB) yang berasal dari APBD, sebesar Rp 1.035.515.492.000,- untuk 1.380.664 siswa TK/SD/SMP/SMA/SMK. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyediakan beasiswa Rawan Putus Sekolah untuk siswa SMA/SMK kurang mampu untuk menutupi pengeluaran yang mendukung kelangsungan proses belajar (seragam, transpor, buku) untuk 4.033 siswa SMAN/MAN dan 6.885 siswa SMKN.  

“Dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan serta memenuhi standar bangunan sekolah, pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyelesaikan rehabilitasi total dan pembangunan baru gedung SDN/SMP/SMA/SMK sebanyak 66 buah gedung,” tutur Gubernur.